Jika kita melihat orang yang begitu hebat, penuh prestasi, bergelimang pujian. Tinggi sekali dia di atas sana, di atas gunung-gunung karya hebatnya. Maka ingatlah, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dia juga manusia biasa.
Jika kita melihat orang yang amat sukses. Pengusaha besar. Penguasa mengagumkan. Meniti karir hidupnya seperti pesawat jet melesat cepat. Dipuja-puja begitu banyak orang. Dikagumi begitu banyak fansnya. Maka ketahuilah, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kita semua manusia biasa.
Saat melihat orang lain begitu bijak. Dia juga manusia biasa. Saat melihat orang lain begitu tampan/cantik, jenderal, pemimpin perang, jenius, penemu brilian. Dia juga manusia biasa. Saat melihat orang lain begitu baik hati. Berlinang menyaksikan betapa baiknya. Dia juga manusia biasa.
Apalagi kita. Saya, kalian, siapapun yang membaca tulisan ini. Kita adalah manusia biasa. Kita selalu punya ruang untuk melakukan kesalahan. Kita selalu punya celah untuk berbuat keliru. Pahamilah hal ini. Agar kita bisa meletakkan kehidupan ini pada tempat terbaiknya. Tidak dibebani penyesalan yang menghimpit. Tidak digelantungi oleh bola besi kesedihan. Apalagi jungkir balik merasa ini-itu. Ingat: kita tidak sempurna.
Cukup lengkapi dengan sifat memaafkan, bersedia mendengarkan, mau terus memperbaiki diri, insya Allah besok-besok kita jadi lebih baik.
Itulah kehidupan.
*Tere Liye
- dikutip dari halaman facebook Tere Liye
----------------------------------------------------------------------------
Memaafkan membutuhkan waktu, dan memaafkan bukan berarti bisa kembali seperti sediakala. Karena kita juga manusia biasa yang bisa merasakan sakit hatinya :)
Author
Hi, Saya galihakmal, salah satu penggemar dan penikmat karya-karya Bang Tere. ' Bagi Teman-teman yang tidak terbiasa berfacebook ria, saya sudah buatkan blog yang tulisannya dikutip dari karya Bang Tere yang diposting melalui akun Facebooknya.
0 comments:
Post a Comment