Jurus Sakti Mandra Guna di Hari Raya dari Tere Liye

Jurus Sakti Mandra Guna di Hari Raya dari Tere Liye

*Jurus Sakti Mandraguna
Wah, bentar lagi lebaran. Asyik. Banyak ketupat, opor, rendang, kue-kue. Belum lagi amplop THR, seru ini. Tapi juga sekaligus horor. Apalagi yang jomblo, ditanya kapan nikah, mana calonnya, terus keluarga pd tertawa (ngetawain) kayaknya ‘nista’ banget jadi jomblo pas lebaran. Juga yang pengantin baru (juga lama), ditanya mana momongan? Kok belum isi juga? Pun sama, yg sudah punya anak, teteeep ditanya, kok belum ada adiknya? Juga tambahkan pertanyaan, kapan lulus? kapan wisuda? dll.
Nah, berikut saya kasih tips jitu menghadapi hal-hal ini (tapi ini bergurau saja):

1. Bertanya lebih dulu, sebelum ditanya
Misal, pas tiba di rumah pakde/bude, persis masuk, habis salaman, maaf2an, pas mereka mau nanya hal itu, kalian nanya duluan. Kalian harus tahu, strategi pertahanan terbaik itu adalah justeru menyerang. Apa yg ditanya? Banyak, tergantung situ, tega atau nggak. “Pakde, kapan punya rumah baru?” “Bude, kok kulkasnya, tipinya masih jelek gini, kapan beli baru?” atau khusus buat yg suka nyinyir berat selama ini, juga bisa, “Pakde, kapan punya istri kedua? Kok baru satu saja sih?” Dijamin, nggak akan ada yg nanya kalian lagi. Paling juga jadinya dimusuhin, di blokir nggak boleh lagi datang.

2. Cool!
Kunci utama menghadapi pertanyaan ini adalah, cool! Apa itu cool? Tsaaaa.... memasang gaya paling keren seluruh dunia, tersenyum lima senti, menjadi orang paling bahagia. “Kapan nikah?” Cool. “Kapan punya bayi?” Cool. “Kapan ada adiknya lagi?” Cool. Kapan wisuda? Cool. Tidak usah dijawab, fokus saja cool. Bila perlu dramatis sambil benerin gaya rambut, bergaya menepuk2 baju, cool. Tidak usah dijawab. Pasti keki sendiri yang nanya.

3. “Appaaa?”
Ini juga jurus jitu. Kalau ada yang nanya urusan ini pas silaturahmi keluarga, selalu jawab dengan “Appaaa?”. Kapan nih nikahnya? jawab: “Apppaaa?” (sambil digaya2in nggak dengar gitu). Iya, kapan nih nikahnya? jawab lagi: “Apppaaa?” (sambil ngucek2 kuping). Eh, situ budek atau tai kupingnya sekilo, kapan nikahnya? jawab saja lagi: “Appaaa?”

4. Bertukar posisi dengan lincah.
Ini strategi baru. Efektif buat ngadepin mak-mak, babe-babe, pakde, bude yg suka basa-basi kelewatan. Bagaimana cara melakukannya? Gampang. Jangan lama2 ada di sebuah posisi. Baru duduk, langsung pindah. Baru pindah, sudah pindah lagi. Baru makan ini, sudah bertukar posisi, makan yg lain. Biar susah orang lain ngikutin kita. Atau bila perlu, habis salam, maaf2an, langsung pulang. Nggak ada kesempatan buat ngobrol apapun. Aman.

5. Dramatis
Ini juga tips menarik. “Kapan punya bayi?” Jawab pertanyaan itu dengan diam sejenak, lantas mulailah menangis, terisak, tergugu, bila perlu sampai jatuh ke lantai.. “Kapan menikah?” Juga sama, jawab saja dengan menangis sedemikian sedihnya, pegang tangan yg nanya, tambahin dengan kalimat, “Pakde, calon saya itu tega banget mendadak pindah ke London. hiks hiks hiks.... Pakde mau ngasih tiket ke sana? hiks hiks hiks biar saya nyusul ke sana buat ngelamar.... Sekalian hotel bintang lima, uang saku 2.000 dollar. hiks hiks” Tahun depan, kalau Pakde ini masih nanya--dan dia nggak ngasih uang tsb, dia berarti memang tidak punya nurani lagi. Cuma bisa nanya, bantu kagak.

6. Amin.
Apapun pertanyaan orang lain, jawab, “Amin.” Ini juga jurus efektif. Kapan punya adik? Amin. Kapan wisuda? Amin. Kapan lulus? Amin. Mau makan ketupat? Amin. Mau amplop THR? Amin. Apapun dijawab Amin.

7. Hehe....
Kapan Nikah? Hehehe.... Kapan wisuda? Hehehehe... Kapan lulus? Hehehe.... ini strategi simpel, tapi efektif utk tdk saling menyakiti. Apapun pertanyaannya jawab dengan tertawa, hehehe... Tapi pastikan saja, tidak tertawa pas sendirian lagi makan opor, hehehe. Sendirian lagi makan ketupat, hehehe... Kalau sampai begitu, doooh, hayati sedih betul lihatnya, bang, benar2 mendesak memang harus segera menikah, sampai nggak tega.

8. Jurus Super Tega
Terakhir. Jika kalian memang sudah mengkal banget ditanya, dan desperate mau jawab apa, silahkan pakai jurus super tega ini. “Kapan menikah? Kok masih sendiri saja?” jawab: “Lah, Pakde kapan mati? Kok masih hidup saja?”. “Kapan hamil? Kok belum isi-isi sih?” jawab: “Lah, Bude kapan matinya? Kok masih sehat?” Dijamin kalian bisa dicoret dari daftar penerima hibah harta warisan, hehe... Atau lebih parah lagi, diusir dari rumah. Tapi mau bagaimana lagi? Itu memang pertanyaan susah dijawab. Kan “kapan menikah”, “kapan punya bayi” itu sama persis dengan pertanyaan “kapan mati”, itu rahasia Tuhan,toh? Siapa coba yg bisa jawab? Sudah tahu rahasia Tuhan, masih banyak nanya pula. Kacau banget.
Kurang lebih begitu. Saya tdk bertanggungjawab atas komplikasi, efek samping, efek depan, belakang, atas kiri kanan bawah dari saran2 di atas.
*Tere Liye

- dikutip dari halaman facebook Tere Liye
SHARE

Author

Hi, Saya galihakmal, salah satu penggemar dan penikmat karya-karya Bang Tere. ' Bagi Teman-teman yang tidak terbiasa berfacebook ria, saya sudah buatkan blog yang tulisannya dikutip dari karya Bang Tere yang diposting melalui akun Facebooknya.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment