Orang lain kawin cerai, itu urusan mereka sendiri. Bukan urusan kita. Atau jangan-jangan kita merasa jauh lebih baik, lebih keren gitu? Keluarga kita sudah amat sempurna? Nyatanya tidak, kan? Jangan-jangan malah, keluarga kita juga sama hancurnya, jadilah membicarakan urusan keluarga orang lain sebagai hiburan. Inilah penggunjing murahan saja saat dia asyik sekali membahas keluarga orang lain, lupa dia juga punya masalah sendiri.
Orang lain poligami, istri dua, tiga, itu urusan mereka sendiri. Apa urusan kita? Apakah kita dirugikan? Atau kita mendadak merasa punya hak untuk menghakimi, punya hak untuk menentukan standar moralitas? Ini jenis nyinyir kelas pasar becek, saat seseorang asyik membicarakan pernikahan orang lain. Apalagi jika dia ternyata belum menikah. Pun, sudah menikah, keluarganya juga tidak bahagia-bahagia amat.
Adik-adik sekalian, media sosial ini menggoda kita untuk mengomentari banyak hal. Menggoda kita untuk asyik menghakimi orang-orang. Hingga kita lupa, kapan kita terakhir kali bercermin? Jangan-jangan kalau sudah bercermin, bukan hanya jerawat, melainkan ada bisul besar di wajah kita, bisul si tukang gosip.
Mari cek akun media sosial masing-masing. Apakah kita selama ini pernah membahas masalah keluarga orang lain (mulai dari pesohor, artis, tokoh masyarakat, tetangga, teman)? Pernah nyinyir ke orang lain soal beginian? Jika pernah, berhenti. Sekali kita tergoda untuk menilai kehidupan orang lain, segera hentikan. Bukan malah diposting di akun media sosial kita. Besok-besok, saat orang lain melihat akun media sosial kita, terlihat sekali kelas kita sperti apa.
- dikutip dari halaman facebook Tere Liye
Author
Hi, Saya galihakmal, salah satu penggemar dan penikmat karya-karya Bang Tere. ' Bagi Teman-teman yang tidak terbiasa berfacebook ria, saya sudah buatkan blog yang tulisannya dikutip dari karya Bang Tere yang diposting melalui akun Facebooknya.
0 comments:
Post a Comment